Tambang nikel di Pulau Obi berada di kawasan Halmahera Selatan, Maluku Utara. Daya tarik pulau ini tidak hanya ditunjang oleh pesona alamnya yang luar biasa. Melainkan terdapat kawasan pertambangan nikel yang belakangan ini banyak diperbincangkan. Pulau Obi dan tambang nikel terkenal disana dianggap berhasil mencapai titik produksi nikel dengan kualitas terbaik.
Sebagaimana yang sudah diketahui, hasil tambang yang satu itu mempunyai nilai jual yang terbilang tinggi. Bukan hanya tentang jumlahnya yang besar, tetapi nikel dari Pulau Obi tersebut termasuk jenis terbaik yang kerap lulus seleksi ekspor ke berbagai negara. Kegiatan industri pertambangan di kawasan ini tentu semakin meningkat dengan pembahasan mengenai kendaraan bertenaga listrik. Awalnya, Nikel yang dipilih adalah jenis yang mempunyai kadar paling tinggi.
Hasil seperti limonit dianggap memiliki kadar nikel yang lebih rendah, sehingga jenis itu tidak pernah masuk seleksi penjualan. Setelah berjalannya waktu, satu perusahaan di kawasan tersebut berhasil membuat proses pengolahan limonit menjadi nikel dengan kualitas tinggi. Kenyataan itu tentu disambut baik oleh berbagai pihak termasuk pemerintah. Perusahaan bernama Harita Nikel ini mendapatkan apresiasi luar biasa, sebab perusahaan tidak perlu lagi membuang limonit karena kualitasnya cukup bersaing dengan jenis nikel lain.
Sumbangsih dari Aktivitas Penambangan Nikel di Pulau Obi
Teknologi canggih yang digunakan untuk melakukan proses itu disebut HPAL atau High Pressure Acid Leach. Penggunaan teknologi ini tentu saja sudah melewati berbagai penelitian, sehingga bukan hal yang mengherankan jika produk nikel yang dihasilkan terus meningkat. Dari sumber yang banyak ditemukan terungkap, bahwa Pulau Obi memiliki produksi nikel sekitar 72 juta ton. Hasil itu tentu sudah melebihi cukup untuk memenuhi keperluan nikel di berbagai negara. Menariknya lagi, nikel tidak lagi hanya difokuskan pada penunjang peralatan kehidupan saja, tetapi terdapat projek global yang menjadikan nikel sebagai bahan utama dari pembuatan baterai kendaraan ramah lingkungan. Di tengah tingginya perkembangan dan minat terhadap mobil listrik, komoditas nikel pun memberikan peluang luar biasa, tidak saja bagi perusahaan yang menangani tambang dan pengolahan nikel, tapi juga bagi negara dan masyarakat sekitarnya.
Kualitas dari hasil pengolahan nikel limonite yang dianggap tidak ekonomis itu pun ternyata sangat bagus. Teknologi HPAL mampu mengolah hasil tambang tersebut menjadi bahan baku berupa nikel sulfat dan kobalt sulfat yang menjadi bahan utama pembuatan baterai untuk kendaraan listrik. Tambang nikel di Pulau Obi tak hanya berhasil saja dalam mengolah hasil tambang dengan kualitas bagus, aktivitas penambangan dan pengolahan hasil tambang yang ada pun membawa peningkatan ekonomi yang luar biasa. Perusahaan Harita Nickel memberikan perhatian khusus untuk penyerapan tenaga kerja lokal sehingga masyarakat di Pulau Obi dan Maluku Utara bisa mendapatkan peluang kerja dan akhirnya meningkatkan taraf ekonomi penduduk lokal di sana. Tak hanya sekedar memberikan peluang kerja, prioritas penyerapan tenaga kerja ini dibarengi juga dengan pelatihan dan persiapan lainnya untuk menunjang kemampuan tenaga kerja yang ada sehingga mampu bekerja dengan lebih baik.
Teknologi HPAL dan juga autoclave yang digunakan oleh Harita Nickel dalam pengolahan hasil tambang terbukti tidak hanya menghasilkan produk yang berkualitas saja. Selain itu, terbukti bahwa efek pada lingkungan tidak perlu dikhawatirkan. Dari segi emisi karbondioksida, terbukti bahwa kadar polusinya masih aman dan tidak membahayakan lingkungan. Limbah sebagai sisa dari pengolahan hasil tambang pun tidak berbahaya sama sekali bagi lingkungan. Bahkan, limbah padat yang dihasilkan itu justru bisa dimanfaatkan untuk menutup bekas lubang tambang yang ada di sana. Oleh karena itu, kegiatan penambangan dan pengolahan nikel yang terjadi di Pulau Obi ini benar-benar memberikan hasil positif yang sangat nyata, terutama bagi masyarakat sekitar atau penduduk lokal.